Purbalingga (beritakita.net) - Seorang pria ditemukan meninggal dunia di saluran irigasi wilayah Desa Karangkemiri, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Rabu (10/3/2021). Mayat ditemukan pertama kali oleh seorang petani yang hendak ke sawah.

Kapolsek Kemangkon AKP Damar Iskandar mengatakan, korban diketahui bernama Sutarwo (58) warga RT.01 RW.02 Desa Karangkemiri, Kemangkon, Purbalingga. Mayat ditemukan pertama kali oleh saksi bernama Suparno (47) warga setempat.

Baca Lainnya :

• Polisi Dalami Motif Pembunuhan di Hotel Syaeilendra
• Respon Cepat, Personel Polsek Padamara Jemput dan Antar Nenek Tersesat
• Tak Patuhi Prokes, Petugas Gabungan Polrestabes Semarang Bubarkan Demo Mahasiswa Papua
• Sesosok Mayat Pria Ditemukan di Sungai Klawing Kaligondang
• Seorang Guru di Bobotsari Meninggal Saat Bermain Bulu Tangkis

"Saksi yang hendak pergi ke sawah saat melintas mendapati korban dalam posisi tengkurap di saluran irigasi. Mendapati hal itu saksi memberitahu kepada warga. Kemudian peristiwa itu dilaporkan ke perangkat desa dan kepolisian," ungkap  AKP Damar Iskandar.

Polisi yang mendapat laporan kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan serta meminta keterangan sejumlah saksi. Selanjutnya bersama tim medis Puskesmas Kemangkon melakukan pemeriksaan jenazah korban.

"Dari hasil pemeriksaan, jenazah tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan. Diduga korban meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya," tambah  AKP Damar Iskandar.

Berdasarkan keterangan pihak keluarganya, sebelum kejadian korban pergi dari rumah untuk mencari keong di sawah. Korban pergi meninggalkan rumah sekira pukul 06.00 WIB. Korban ditemukan sudah meninggal dunia sekira pukul 07.30 WIB.

"Menurut keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat penyakit epilepsi. Diduga penyakit korban kambuh dan masuk dalam air di saluran irigasi hingga meninggal dunia," kata Kapolsek.

Setelah dilakukan pemeriksaan, jelas AKP Damar Iskandar, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga menerima kematian korban sebagai musibah dan tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi.

(MULIANOWO)