Blora (beritakita.net) - Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Bupati Blora nomor urut 2, Arif Rohman-Tri Yuli Setyowati (Artys) optimistis akan meraup suara terbanyak pada Pilkada Blora, 9 Desember 2020.

Pasangan yang diusung koalisi PDI Perjuangan (9 kursi), PKB (8 kursi), PKS (3 kursi) dan Perindo telah mengklaim menang di semua daerah pemilihan (dapil). Angka kemenangan bervariasi, antara 59 sampai 67 persen di beberapa dapil.

"Kita mengklaim semua dapil kita menang. Angkanya di 59 sampai 67 persen di beberapa dapil. Ini yang bilang survey, bukan kami. Semua di 5 dapil kita akan menang,” ungkap Arif Rohman saat menggelar conference pers di salag satu rumah makan di Blora, Rabu (02/12/2020).

Baca Lainnya :

• Media Gatheting AHY Sport, Optimis DIBAS Menang di Pilkada Kendal
• Surat Suara Rusak Diganti, 4 Desember Penyegelan Kotak Suara
• Prihatin Kualitas Demokrasi di Blora Terancam, Lilik Jalan Mundur Tiga Kilometer
• DPRD Blora Setujui APBD 2021, Pendapatan Daerah Diproyeksikan Rp 2,1 Triliun
• Bawaslu Kendal Review Kegiatan Pengawasan Bersama Media

Survey yang telah dilakukan pasangan Artys bersama Pusat Studi Demokrasi dan HAM (PusDeHAM) Surabaya, mulai 24 Oktober sampai 2 November 2020. Hasil survey menunjukkan, popularitas Arif Rohman 96,4 persen dan popularitas wakilnya 70,3 persen. Sedangkan elektabilitas mencapai 58,8 persen.

"Nuansa kemenangan sudah di depan mata. Wes padang (sudah terang, red). Tinggal pengawalan. Saya minta seluruh tim, relawan mengawal. Kita optimis kemenangan ini kuncinya kekompakan kita semua," tambah Arif Rohman.

Perwakilan dari PusDeHAM, Fery Dwi Susanto memaparkan, tingginya popularitas pasangan Artys dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya tim pemenangan dan simpatisan. Di antaranya faktor tim pemenangan yang sudah dibentuk dan simpatisan calon. Konstituen bisa mengenal kinerja calon, sehingga muncul angka elektabilitas 58,8 persen.

Fery menambahkan, untuk kalangan pemilih, pasangan Artys juga mengkover seluruh kalangan. Mulai milenial, menengah hingga pemilih di usia empat puluh tahun ke atas. Rata-rata pemilih, kata Fery, semua kalangan terkaver. (Ely)