- Bupati Demak Buka Tradisi Sedekah Laut Di Pesisir Pantai Utara
- Kapolres Demak Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Saat Dilokasi Wisata
- Patroli Samapta Polres Demak Sasar Lokasi Wisata Saat Libur Lebaran
- Polres Demak Terjunkan Ratusan Personel Untuk Amankan Sholat Idul Fitri
- Bupati Demak : Lakukan Pengamanan Malam Takbir Dengan Humanis
- Polres Demak Imbau Masyarakat Jaga Kamtibmas di Malam Takbir
- Polres Demak Bagikan Zakat Fitrah Langsung Ke Masyarakat
- Pulihan Sektor Pertanian, Bupati Demak Serahkan Bantuan Alsintan Senilai Rp 10 Milyar
- Bupati Demak Sambut Kedatangan ratusan Pemudik Dari Jakarta
- Bupati Demak, Dukung Gerakan Santri Menulis
Positip Covid 19 Bukan Aib
Oleh: Wawan Sudarwanto
Sudah setahun Pandemi Covid-19 melanda dunia. Peningkatan kasusnya secara global masih terus terjadi. Total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 60 juta kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.4 juta orang pasien meninggal dunia.
Sementara di Indonesia penularan virus corona masih terjadi. Data pemerintah hingga Rabu (25/11/2020) mencatat ada 5.534 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan rekor tertinggi sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Sehingga total kasus virus Corona di Indonesia menjadi 511.836 orang. Jumlah pasien yang sembuh 429.807 orang. Sedangkan 16.225 pasien positip virus corona dilaporkan meninggal dunia. (Kompas.com - 25/11/2020).
Baca Lainnya :
- Jelang Pilkada, Biddokkes Polda Jateng Gelar Tes Swab di Polres Purbalingga
- Ruang Pelayanan Polsek Kemangkon Disemprot Disinfektan
- Babinsa Limbasari Bantu Tenangkan Siswa Saat BIAS
- Puskesmas Kendal II Kuatkan Imunitas dengan Senam Peregangan
- Kantor Pelayanan Satlantas Polres Purbalingga Disemprot Disinfektan
Sebernarnya pemerintah Indonesia telah menabuh ‘perang’ terhadap pandemi corona. Sehingga seluruh elemen bangsa diharapakn ikut mengambil bagian dalam peperangan untuk mengalahkan musuh bersama.
Bahkan para medis yang berada di garda terdepan tak sedikit yang meregang nyawa saat sedang menjalankan tugas menyelamatkan nyawa sesamanya.
Itu sebabnya kesadaran dan peran aktif seluruh lapisan masyarakat menjadi kata kuncinya. Terutama dengan menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak). Cara ini dianggap paling ampuh menghambat peyebaran Covid-19 sambil menunggu vaksin sebagai benteng terakhir.
Disisi lain, kondisi sosial ekonomi masyarakat kian menurun. Jumlah pengangguran terus bertambah karena tidak sedikit perusahaan gulung tikar.
Dalam menghadapi dilema seperti ini, masyarakat di lingkungan paling dekat yakni tingkat RT/RW harus saling topang, saling memberdayakan.
Terutama bila ada anggota masyarakat di lingkungan RT/RW yang terbukti positip Corona. Jangan sampai muncul stigma bahwa keluarga tersebut harus dikucilkan dan diisolasi.
Pandangan berpikir harusnya dibalik. Warga lingkungan RT/RW harus bahu-membahu menolong keluarga yang kena musibah. Karena salah satu obat yang paling ampuh melawan Covid-19 adalah menjaga imun termasuk harus bahagia.
Kita perlu menyadari, saudara kita yang terpapar Covid-19, bukan saja menerima beban medis, tetapi juga beban psikologis. Karena harus diisolasi/jauh dari siapapun, termasuk mungkin meninggalkan bayinya yang masih menyusui, orangtuanya yang sudah tua renta terbaring di kamar tidur dan butuh perhatian, dan sebagainya.
Untuk itu dalam upaya memulihkan seseorang yang terpapar Covid-19 harus dengan metode asah, asih dan asuh. Saya tidak tahu persis artinya, namun konteks dasar yang harus dipahami adalah berikan kasih sayang, semangat dan motivasi yang tulus, kepada penderita yang terpapar dengan prinsip:
(1)Jangan jauhi orangnya tapi jauhi virusnya, (2) Jangan anggap aib tapi anggaplah amanah untuk membantu segala hal baik materiil dan spiritual, (3) Bantulah/jalin komunikasi seakan-akan mereka tidak sakit. Hanya sekat jarak saja yang membedakan/memisahkan, (4) Yakinkan bahwa virus akan berlalu kalau disiplin menjaga protokol kesehatan dan Konsultasi dengan Dokter dan Petugas Kesehatan.
Saudaraku, mari kita saling menjaga, saling melindungi, jangan menjauhi. Bertanggungjawab pada kepribadian yang luhur, menghormati hak-hak orang lain dan saling mengingatkan menjaga kesehatan.
DR. Wawan Sudarwanto, MPd., Ketua Paguyuban Warga Perumnas Pucanggading, Tinggal di Pucang Gading