- Bupati Demak Buka Tradisi Sedekah Laut Di Pesisir Pantai Utara
- Kapolres Demak Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Saat Dilokasi Wisata
- Patroli Samapta Polres Demak Sasar Lokasi Wisata Saat Libur Lebaran
- Polres Demak Terjunkan Ratusan Personel Untuk Amankan Sholat Idul Fitri
- Bupati Demak : Lakukan Pengamanan Malam Takbir Dengan Humanis
- Polres Demak Imbau Masyarakat Jaga Kamtibmas di Malam Takbir
- Polres Demak Bagikan Zakat Fitrah Langsung Ke Masyarakat
- Pulihan Sektor Pertanian, Bupati Demak Serahkan Bantuan Alsintan Senilai Rp 10 Milyar
- Bupati Demak Sambut Kedatangan ratusan Pemudik Dari Jakarta
- Bupati Demak, Dukung Gerakan Santri Menulis
Balai Bahasa Jateng Gali Kosakata Budaya Jawa dari Warga Boyolali
MEMAHAMI KOSAKATA JAWA SECARA UTUH
Keterangan Gambar : Tim Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah saat berkunjung ke rumah warga Boyolali.
Semarang (beritakita.net) - Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perkamusan dan Peristilahan, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) mendatangi lima desa di Kabupaten Boyolali, Rabu 3 Maret 2021. Kelima desa itu adalah Desa Sampetan dan Desa Kaligentong di Kecamatan Gladaksari. Desa Tumang (Kecamatan Cepogo), Desa Urutsewu dan Desa Ngampon di Kecamatan Ampel.
"Tujuan kami untuk penyusunan Kamus Budaya Jawa. Kami mendatangi sentra kerajinan, kesenian, pertanian, peternakan, dan pertukangan," kata Kahar Dwi Prihantono, Koordinator KKLP Perkamusan dan Peristilahan seraya menambahkan jika tim peneliti dari BBPJT terlebih dahulu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali untuk memetakan wilayah penelitian.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, S.Pd., menyambut baik dan mendukung kegiatan itu. Menurutnya, kosakata budaya Jawa sangat penting untuk didokumentasikan dan disusun agar generasi muda bisa memahami kekayaan budaya masyarakat pemiliknya.
Baca Lainnya :
- Berkesenian di Era Kenormalan Baru
- Selamat Jalan Prie, Kita Sudah Sama-Sama Tua
- Ki Manteb Sudarsono : Komjen Listyo Sigit Identik dengan Werkudoro
- KSBN Jateng Akan Adakan Lomba Macapat
- Peluncuran Antologi Puisi 21 Penyair Perempuan Purbalingga
“Jika kosakata itu sudah masuk ke kamus, generasi muda dan siswa dapat memahami kosakata budaya Jawa secara utuh,” ujarnya sambil mengingatkan tentang pengaruh globalisasi dan era digital telah menciptakan jarak antara budaya Jawa dan generasi muda.
Tanggapan dan dukungan serupa disampaikan Kasi Kesenian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Drs. Sutrisno. Ia mengantarkan tim peneliti ke sentra kerajinan tembaga dan kuningan di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, pada 2 Maret 2021.
Sedangkan tim yang lain mendatangi Kelompok Rodat Sabar Santosa (Dukuh Ringinsari Wetan, Desa Sampetan, Kecamatan Gladaksari), Sanggar Taruna Budaya (Desa Kaligentong, Kecamatan Gladaksari), dan peternak sapi di Desa Urutsewu untuk menggali kosakata yang berkaitan dengan kesenian rodat, reog, peternakan sapi, dan pertukangan.
Tim juga menggali kosakata budaya di Desa Ngampon sebagai sentra pengrajin bambu di Kecamatan Ampel. Kegiatan penggalian kosakata budaya Jawa tersebut berlangsung selama empat hari, yakni pada tanggal 4, 8, 9, dan 10 Maret 2021.
(GS/TTS)