- Pastikan Perayaan Paskah Berjalan Aman Polres Demak Terjunkan 332 Personel
- Inovasi dan Efisiensi Pelayanan Publik TP2D
- Ratusan Polisi di Demak Gelar Latihan Dalmas
- Kendal Kerja Sama Dengan PT. Semen Gresik, Serius Tangani Sampah
- Palsukan Sertifikat Tanah, Warga Kota Malang Diamankan Polres Demak
- Tiga Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur Ditangkap Polisi
- Polres Demak Tangkap Empat Pelaku Pengeroyokan Hingga Korban Meninggal
- Tingkatkan Keimanan, Polres Demak Gelar Pengajian dan Doa Bersama
- Kapolres Demak Ucapkan Terima Kasih Kepada Petugas Pengamanan Lebaran 2025
- Polres Demak Terjunkan Ratusan Personel Amankan Tradisi Syawalan
Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Presiden Jokowi Tetapkan 10 Juni Sebagai Hari Kewirausahaan Nasional

Jakarta,(beritakita.net) - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPP HIPMI 2001-2004 Bambang Soesatyo mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang menetapkan tanggal 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional. Pemilihan tanggal 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional diusulkan oleh HIPMI dibawah kepemimpinan Ketua Umum Akbar Himawan Buchari, menyesuaikan tanggal kelahiran HIPMI yang terbentuk pada 10 Juni 1972.
Tanggal kelahiran HIPMI sangat tepat jika digunakan sebagai peringatan Hari Kewirausahaan Nasional. Mengingat HIPMI telah berhasil melahirkan generasi wirausaha muda yang berperan penting dalam perekonomian nasional, sekaligus melahirkan pemimpin muda di tingkat nasional dan daerah. Bahkan Presiden Joko Widodo juga merupakan alumni HIPMI Surakarta. pun merupakan alumni HIPMI,” ujar Bamsoet usai menghadiri Perayaan 52 Tahun HIPMI, di Jakarta, Senin (10/6/24).
Hadir antara lain, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum HIPMI Akbar Himawan Buchari, Menko Marves Luhut Pandjaitan, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Baca Lainnya :
- Eisti Hadiri Peringatan Haul Mbah Moen ke -5 di Masjid Agung Demak
- Pilwakot Semarang 2024, Mbak Iin Ajak Santri Berani Memimpin, Mas Wawan Menyiapkan Progam Atasi Banj
- Lestarikan Alam Desa Kedungwaru Lor, Warga Gelar Wayangan Semalam Suntuk
- Kelurahan Sampangan Gelar Apitan diisi oleh Kuda Lumping Turonggo Seto
- Gagasan Mas Wawan Sangat Bagus untuk Kemajuan Pendidikan Kota Semarang Ke Depan
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional pada 10 Juni juga menjadi tindak lanjut atas langkah Presiden Joko Widodo yang sebelumnya telah menerbitkan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Sehingga bisa mendorong lebih banyak lagi lahirnya wirausahawan, dari saat ini sekitar 3,47 persen atau sekitar 8,2 juta wirausahawan menjadi 3,95 hingga 4 persen dari total penduduk Indonesia.
“Rasio kewirausahaan di Indonesia yang saat ini berkisar pada 3,47 persen dari total penduduk Indonesia, masih kalah jauh dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Di Singapura saja, rasio wirausahanya sudah mencapai 8,76 persen, Thailand 4,26 persen, dan Malaysia mencapai 4,74 persen. Rendahnya tingkat kewirausahaan di Indonesia juga tercermin dari data Global Entrepreneurship Monitor (GEM) tahun 2022 yang menyatakan bahwa persentase individu dewasa di Indonesia yang terlibat dalam aktivitas wirausaha melalui total aktivitas kewirausahaan awal berada pada peringkat ke-36 dari 49 negara ,” jelas Bamsoet.
Ketua DPP HIPMI 2001-2004 dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menjelaskan, selain melalui Perpres dan pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional, memerlukan berbagai terobosan dan langkah strategi lain dari pemerintah untuk meningkatkan jumlah wirausahawan nasional. Antara lain dengan menyiapkan lebih banyak program pelatihan, dukungan akses pembiayaan yang murah, hingga pendampingan untuk naik kelas UMKM, serta penguatan daya saing IKM dan sentra IKM.
“Mendorong kewirausahaan juga bisa menjadi jalan yang tepat untuk mengatasi kemiskinan Generasi Z, dan sekaligus sebagai langkah penting dalam membangun perekonomian yang kuat. Mengingat data BPS menunjukkan bahwa hampir 10 juta penduduk usia muda yang masuk dalam Generasi Z, saat ini berstatus menganggur atau tanpa kegiatan . Penanganannya bisa dilakukan dengan mendorong mereka berwirausaha,” pungkas Bamsoet. (Mu)