- 414 Masyarakat Kendal Terima Bantuan ATENSI dari Kemensos
- Emak Emak Solo Raya Gelar Deklarasi Dukung Prabowo Maju Pilpres 2024
- Siswa SMA Negeri 3 Purwokerto Ikuti Pelatihan Produksi Film Pendek
- Wabup Kendal Buka Pesta Siaga Binwil Semarang
- Polsek Tanon Sragen Ringkus Penipu yang Bawa Kabur Motor Milik Pelanggan HIK
- Remaja Gereja Santa Maria Sragen Dapat Sosialisasi UU ITE dan Pencegahan Bulying
- Warga Jati Sragen, Terima Sejumlah Bantuan dari YBM PLN UP3 Surakarta
- Kapolda Jateng Pimpin Apel Bersama TNI-Polri
- Polres Demak Gelar Jumat Curhat Dengan Wartawan
- Pemkab Kendal Gelar Hasil Pembangunan Tahun 2022
Seru! Film Buatan Demak Ini Siap Tayang di Bioskop Bulan Desember 2022
FDK LUNCURKAN FILM TEDUHAN
.jpg)
Demak (beritakita.net) - Forum Demak Kreatif (FDK) akan meluncurkan film berjudul "Tedunan" di ahir bulan Desember 2022. Film tersebut menampilkan karya tenun tradisional yang dihasilkan para pengrajin berasal dari Desa Tedunan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak.
Mbah Tasri'an, begitu kira-kira kami memanggilnya, yang masih aktif menenun untuk mengisi hari-hari di masa tuanya merasakan dampak pandemi Covid-19. Tak hanya dirinya, namun juga pengrajin sebayanya, dan juga beberapa penenun lainnya.
Baca Lainnya :
Film berjudul TEDUNAN yang berusaha menceritakan polemik di masa pandemi dan inflasi global di bungkus apik, dengan mengangkat keindahan Demak secara global kemudian mengerucut ke desa Tedunan ini.
"Selain tenun, di desa kami ini ada beberapa hasil produk yang bisa diangkat. Tidak kalah menarik dan estektik. Ada hasil kuliner tambak, produk UMKM dan beberapa produk lainnya," tambah Zaenal Afif, Kepala Desa Tedunan, Rabu (23/11/2022).
Sebuah karya sederhana dari FDK ini akan terlihat megah, karena FDK berkolaborasi dengan tim videographer dari Cakra Indonesia pimpinan Sigi Mawa Abigali.
Ershad Salam, selaku Ketua FDK mengungkapkan, film Teduhan berdurasi 30 menit. Film ini juga memberikan makna tenun yang penuh filosofi kehidupan budaya dan nilai-nilai luhur nenek moyang yang selalu menarik untuk ditelusuri.
"Oleh karena itu, generasi milenial harus menonton film keren ini," kata Ershad sembari mengucap bangga dan bersyukur mendapat kesempatan berkolaborasi dengan seniman-seniman hebat dari kabupaten Demak.
Film tersebut menurut Ershad sebagai bentuk apresiasi seni budaya tanah air khususnya di segmen film pendek dan seni teater. Pihaknya juga berharap, film pendek itu menjadi hiburan seni yang menarik untuk ditonton dan nantinya juga bisa bersaing di ajang festival film Internasional.
"Semoga film ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat, terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia," pungkas Ershad.
(ROBINSON)