- 414 Masyarakat Kendal Terima Bantuan ATENSI dari Kemensos
- Emak Emak Solo Raya Gelar Deklarasi Dukung Prabowo Maju Pilpres 2024
- Siswa SMA Negeri 3 Purwokerto Ikuti Pelatihan Produksi Film Pendek
- Wabup Kendal Buka Pesta Siaga Binwil Semarang
- Polsek Tanon Sragen Ringkus Penipu yang Bawa Kabur Motor Milik Pelanggan HIK
- Remaja Gereja Santa Maria Sragen Dapat Sosialisasi UU ITE dan Pencegahan Bulying
- Warga Jati Sragen, Terima Sejumlah Bantuan dari YBM PLN UP3 Surakarta
- Kapolda Jateng Pimpin Apel Bersama TNI-Polri
- Polres Demak Gelar Jumat Curhat Dengan Wartawan
- Pemkab Kendal Gelar Hasil Pembangunan Tahun 2022
Tabrak Lari di Karangmalang, Kapolres: Hasil Visum Korban dan Olah TKP Sinkron
JANGAN TERPENGARUH BERITA HOAX

Sragen (beritakita.net) - Peristiwa kecelakaan lalulintas di Teguh Jajar, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Kamis 2 Februari 2023 dinihari berbuntut panjang. Lantaran hoax yang dibuat korban mengakibatkan situasi Sragen tidak kondusif.
Terkait kabar hoax tesebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sragen meminta masyarakat untuk tenang agar kamtibmas tetap terjaga. Kabar bohong itu disebar salah satu korban tabrak lari, Topik (21) warga Dukuh Jengglong, Desa Buntar, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Dari kabar hoax tersebut, sejumlah anggota perguruan silat datang dari luar kota masuk ke Sragen. Dengan berkonvoi naik sepeda motor, mereka mencari pelaku tabrak lari. Meski pelaku sudah mengaku menyebar kabar bohong, namun masih ada hoax dari sejumlah pihak.
Baca Lainnya :
- Kapolres Sragen: Beredarnya Kabar Pembacokan Hoax, yang Benar Tabrak Lari
- Akibat Korsleting Listrik, Rumah Warga Kaligondang Purbalingga Terbakar
- Korban Investasi Bodong Aldo, Akan Melapor ke Polda Jateng
- Tanggul Kali Babon Jebol, Tim SAR Polres Demak Evakuasi Warga
- Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang Halangi Jalan
Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama menegaskan, peristiwa tabrak lari di Teguhan yang menewaskan Kordiyanto (21) warga Dukuh Jengglong, Buntar, Mojogedang, Karanganyar murni kecelakaan lalulintas. Bukan akibat pengeroyokan dari anggota perguruan silat, seperti yang disampaikan salah satu korban.
"Murni lakalantas tabrak lari yang dilakukan satu unit mobil warna metalik jenis Avanza. Mobil itu sampai saat ini belum diketahui plat nomornya. Korbannya meninggal dunia dengan luka di bagian wajah depan akibat tumbukan benda tumpul," jelas Kapolres AKBP Piter saat jumpa pers bersama Forkopimda, Senin (6/2/2023).
Kapolres menegaskan hasil visum korban dan olah TKP sinkron. Korban meninggal dunia karena kepala terbentur beton, bukan dikeroyok. Di titik benturan ada darah yang menempel, setelah dicocokkan dengan CCTV ada mobil Avanza metalik melintas dan ada benturan keras.
Di kesempatan yang sama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, pihak Polres Sragen telah melakukan Penyelidikan peristiwa tersebut. Masyarakat harus menjaga Kamtibmas dan kondusifitas Kabupaten Sragen serta tidak mudah terpengaruh dengan berita hoaks yang menyebar lewat medsos.
"Jaga kamtibmas dan kondusifitas wilayah, jangan terpengaruh provokasi apapun, serahkan ke Petugas Polri akan bekerja sesuai tupoksinya, jangan terpengaruh berita hoak," kata pinta Bupati Yuni.
Sedangkan Suwarso Wakil Ketua PSHT Bidang Organisasi Cabang Karanganyar, Perwakilan PSHT se Solo Raya Pusat Madiun menyampaikan sudah menemui Kapolres Sragen. Pihak perwakilan sudah melihat langsung visum, CCTV dan hasil olah TKP, ditarik simpulan tidak ada penganiayaan.
"Bukti yang dipaparkan menunjukkan dengan jelas bahwa yang terjadi adalah kecelakaan. Korban sendiri merupakan anggota PSHT Karanganyar yang disahkan pada 2021. Kami minta dulur semua jaga kondisifitas Solo Raya. Percayakan pada penegakan hukum, yakni Polres Sragen, Semoga segera terungkap," ujarnya.
(SOES ADNAN)