- 14 Tokoh Jawa Tengah Raih Penghargaan Tokoh Prestasi
- Cegah Korupsi Dana Desa, Pemkab Demak Beri Pembekalan Anggaran
- Truk Dump Galian C Kembali Makan Korban, Istri Ketua PWI Grobogan Tewas Ditabrak
- Bupati Demak : Ibu Adalah Agen Perubahan Aktif Pembangunan
- Antisipasi Banjir, TNI-POLRI Dan Warga Kompak Bersihkan Lingkungan Pasar Ganefo
- Pemkab Kendal Terima 2 Penghargaan Top Digital Award 2023
- Berlian Organizer memberikan Penghargaan Kepada Tokoh Jateng
- BKPP Meluncurkan Layanan Cerdas Kepegawaian
- Puluhan APK Milik Calon Legeslatif Asal Demak Dirusak
- Kawula Muda Semarang Hanya Dukung Cak Imin
Tirta Nursari: Hidupkan Cerpen dengan Imajinasi
BERI WARNA DENGAN MAIN PERASAAN

Keterangan Gambar : Tirta Nursari.
Ungaran (beritakita.net) - Bagaimanakah cara membuat tulisan cerita pendek yang formal, kaku, menjadi lebih luwes? Pertanyaan ini dikemukakan oleh Koordinator Satupena Kabupaten Semarang Tirta Nursari kepada para peserta Webinar Kelas Menulis Cerpen yang diselenggarakan Yayasan Peneleh, Malang.
Kegiatan yang diselenggarakan sejak tanggal 8 s.d. 15 April 2023 itu dikhususkan bagi para perempuan, baik ibu rumah tangga, karier, mahasiswi, maupun aktivis. Tirta melemparkan pertanyaan itu untuk memancing suasana pelatihan penulisan cerita pendek yang dipandu Nensy Setyaningrum tersebut. Setelah cerita pendek ditulis janganlah langsung dikirim ke media massa untuk diterbitkan.
"Kita perlu mengendapkannya dulu, kita beri warna dengan bermain-main perasaan.
“Selain itu, cerita pendek tersebut harus kita hidupkan dengan imajinasi. Manfaatkanlah majas, tesaurus, dan bermainlah dengan kata-kata,” tandasnya sambil menambahkan, kita perlu juga membaca cerita pendek tersebut dengan suara keras dan intonasi serta artikulasi yang benar, sehingga kita bisa merasakan apakah tulisan kita sudah enak dibaca dan dinikmati atau belum.
Baca Lainnya :
- Golkar Sragen Berharap Bupati Setujui Usulan Seragam untuk Siswa SMP
- Sidak Kelayakan Bahan Makanan di Sido Makmur Blora, Tim Temukan Makanan Mengandung Pewarna Bahaya
- 16 Kecamatan di Blora Dapat Mobil Operasional Baru
- Polsek dan Bhayangkari Plupuh Sragen Bantu Kaum Dhuafa dan Anak Yatim
- Polsek Sambirejo Sragen Amankan Sembilan Remaja
Sebelumnya Tirta mengungkapkan tentang siapa yang bisa menjadi obyek penulisan cerita pendek. Ia mengatakan, bisa diri sendiri, tokoh atau orang lain, maupun tokoh rekaan atau fiktif. Bisa ditulis dalam konsep cerita fabel, misalnya.
Sedangkan kiat menciptakan dan membangun feel saat menulis cerpen, Tirta mengingatkan agar calon penulis atau penulis pemula memaksimalkan fungsi pancaindera. Selain itu, gunakanlah perasaan, emosi, dan imajinasi, sehingga cerpen kita menjadi menarik.
Kelas Menulis Cerpen ini dikaitkan dengan peringatan Hari Kartini 21 April. Para peserta diharapkan menulis cerpen dengan tema perjuangan kaum perempuan. Selain mendapatkan sertifikat, karya-karya cerpen peserta akan diterbitkan menjadi E-book ber-ISBN. Satupena Jawa Tengah menjadi salah satu media partner dalam kegiatan ini.
(GUN/HAR/TTS)