Tortor Batak Tampil Menghibur Masyarakat Kota Semarang
Saat Festival Budaya Ormas di Balaikota

Semarang,(beritakita.net) – Tortor, tarian khas etnis Batak dari Propinsi Sumatera Utara kembali menghibur masyarakat Kota Semarang di halaman Balaikota, Sabtu (17/6) sore. Pada acara Festival Budaya Ormas Kota Semarang. 

Setidaknya ada 20 ormas yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) ikut ambil bagian.

Diantaranya, DHC 45, LSM FPB, Yayasan Punokawan, PPM, Rumah Pintar Aera, Kamapala, IBI, IPSI, Orang Indonesia, Pemuda Batak Bersatu (PBB), LDII, LPKPP, Padepokan Brajamusti, Komisi, Pemuda Muhammadiyah, OK Berkah Dalem, Rumah Aira, WKRI, Reog Singo Putro Pulung serta Milenial Uri Uri Budaya (MUDA) Kota Semarang.

Baca Lainnya :

• Bupati Serahkan Bantuan Hibah Pada Guru Keagamaan
• Sambut Hari Bhayangkara Ke-77, Puluhan Anak Ikut Khitanan Massal Di Polres Demak
• Rehab Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga
• Sekda Kendal Bergerak Cepat Tangani Kebakaran Eks TPA Darupono
• Waspada TPPO, Kapolres Demak Imbau Masyarakat Tidak Tergiur Pekerjaan Dengan Gaji Tinggi

Ormas PBB DPC Kota Semarang menyuguhkan tortor dari lima sub etnis Batak. Yaitu tortor Angkola, Mandailing, Simalungun, Karo, dan Toba. Yang dibawakan oleh panortor (penari) Patricia Ruthmia Hutagaol, Yesia Rani San Grace Purba, Ruth Yemima Exaudia Ginting, Yosephine Christina Sinaga dan Cindy Oktavia Siregar.

Meski durasi waktu di atas panggung singkat, tortor Batak mendapat sambutan cukup meriah dari penonton.

KERJASAMA KESBANGPOL DENGAN FKSB

Acara ini terselenggara atas kerjasama antara Badan Kesbangpol Kota Semarang dan FKSB.  Dengan tagline "Begerak Bersama Membangun Kota".

Wali Kota Semarang yang diwakili Asisten Pemerintahan Sekda Kota Semarang Drs. Mukhamad Khadik M.Si mengatakan, Pemerintah Kota Semarang mengapresiasi penyelenggaraan festival budaya ormas sebagai wujud menjaga kelestarian kesenian dan budaya daerah, sekaligus menjaga agar berbagai ormas yang ada di Kota Semarang tetap guyub dan rukun. 

Ormas adalah representasi dari masyarakat. Sehingga ormas diharapkan mampu menjadi jembatan komunikasi untuk mendapatkan aspirasi masyarakat maupun penyampaian program kebijakan pemerintah. 

“Semoga festival budaya ormas ini tidak hanya menghibur tetapi juga menjadi pengingat kebhinekaan kita semua,” tutur Khadik

Ketua FKSB Kota Semarang Dr. A.M Jumai, SE, MM juga memuji ormas peserta festival yang tampil sangat mengesankan.

PBB DPC KOTA SEMARANG TETAP BANGGA

Dewan juri dalam festival ini berasal dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, serta Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kota Semarang.

Berdasarkan Keputusan Dewan juri memutuskan enam penampil terbaik. Juara I Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Semarang, juara II Yayasan Punakawan, juara III Milenial Uri Uri Budaya Nusantara (MUDA), Juara IV LDII, Juara V  OK Berkah Dalem, Juara VI Ormas Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang.

Menanggapi penampilan tortor yang tidak masuk nominasi juara, Sekretaris PBB DPC Kota Semarang, Okly Silitonga mengatakan, sejak awal pihaknya tidak pasang target harus juara. 

“Meski belum juara, ormas PBB DPC Kota Semarang tetap senang dan bangga bisa membawa anak-anak kami mempersembahkan tortor kepada masyarakat luas di Balaikota. Ini menandakan bahwa toleransi dan kebhinekaan benar-benar terpelihara di Kota Semarang. Mudah-mudahan event berikut kami bisa tampil lebih baik,” pungkas Okly. (Rosi)