- Sat Samapta Polres Demak Giatkan Patroli, Cegah Gangguan Kamtibmas
- Terjunkan 500 Personel, Polres Demak Siap Amankan Lebaran 2025
- Berbagi Rezeki Kepada Warga Yang Membutuhkan
- Turut Berduka Cita, Polres Demak Gelar Salat Ghaib Untuk 3 Polisi di Lampung
- Buka Puasa Bersama Yatim dan Penyandang Disabilitas
- Dibakar Api Cemburu Buta, Seorang Pria di Demak Tega Aniaya Teman Pacarnya
- Berbagi Kebahagiaan Ramadhan, Kapolres Demak Berikan Bansos kepada Cleaning Service
- Polisi dan Mahasiswa Bagikan Ratusan Sajadah Hingga Sandal Jepit Untuk Warga Pesisir Demak
- Empat Pelaku Judi Ditangkap Satreskrim Polres Demak
- Jalin Sinergitas, Polres Demak Gelar Buka Puasa Bersama Awak Media
Warga Bonang Demak Dilatih Membuat Produk Hantaran Pernikahan

Demak,(beritakita.net)-Puluhan warga di Desa Tridonorejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, mengikuti pelatihan pembuatan hantaran pernikahan, pada Jumat (23/08).
Kegiatan ini merupakan inisiasi Pemkab Demak melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Demak melalui kegiatan literasi berbasis Inklusi sosial.
Bupati Demak Eisti'anah mengatakan melalui pelatihan ini diharapkan keterampilan masyarakat akan meningkat. Menurutnya, pelatihan membuat hantaran pernikahan bisa menambah penghasilan jika masyarakat mau menekuninya.
Baca Lainnya :
- Diduga Korsleting Listrik, Kandang Ayam Terbakar
- Polres Demak Gelar Latpra Ops Mantap Praja Candi 2024-2025
- Diduga Selewengkan Uang Desa, LBH MBP-Sidorejo Laporkan Kades Sidorejo Ke Kejati
- Berlian Organizer Berikan Penghargaan Tokoh Inspiratif Jateng 2024
- Menjelang Pilkada 2024, Polres Demak Menggelar Simulasi Sispamkota
Pihaknya akan terus mendampingi para peserta melalui Dindakop untuk perizinan dan Dinakerind untuk memasarkan produk yang dihasilkan.
“Tentu akan ada pendampingan. Dindakop akan mendampingi secara perizinan dan Dinakerind akan membantu pemasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Bonang Sigit Raharjo menyambut positif kegiatan pelatihan hantaran pernikahan di Desa Tridonorejo.
Menurutnya, dengan adanya pelatihan pembuatan hantaran pernikahan ini, warga bisa meningkatkan keterampilannya.
Dia berharap, acara ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga ada pendampingan secara berkala dari Pemkab Demak.
"Kami berharap ada pendampingan biar warga bisa menjual produknya," katanya.
Sigit menyebut dulu di Bonang pernah ada pelatihan membuat kerajinan dari bahan enceng gondok, namun kemudian warga bingung memasarkan produknya.
Menurutnya, pemasaran produk menjadi permasalahan warga sehingga kegiatan pelatihan ini harus segera ditindaklanjuti dengan pendampingan.
“Pelatihan ini cuma 1 hari, harapannya dinakerind bisa melakukan pendampingan 1 minggu hingga 40 hari, biar bisa maksimal,” katanya. (sukma)