- Peresmian Griya Arkana, Kapolres Demak Wujudkan Kesejahteraan Anggota Polri
- Polres Demak Imbau Masyarakat Tidak Menggunakan Jebakan Tikus Beraliran Listrik
- Antisipasi Kepadatan dan Kecelakaan, Polres Demak Giatkan Pengaturan Lalin di Pagi Hari
- Satlantas Polres Demak Sapa Pelajar, Edukasi Tertib Lalu Lintas dan Safety Riding
- Kodim 0715/Kendal Gelar Patroli Humanis Bersama Unsur Masyarakat
- Polsek Demak Kota Gencarkan Edukasi Anti-Bullying
- Ketua FKUB dan Tokoh Agama Apresiasi Kinerja Polri dalam Penanganan Demonstrasi
- Menko Bidang PM Launching Program Aktivasi 1001 Titik Pemberdayaan Masyarakat di Kendal
- Bupati Resmikan Program Rehabilitasi Tubing Genting TJSL PLN di Desa Getas
- Ketua KNPI Demak Apresiasi Polri dalam Penanganan Aksi Massa
Guru PAI Harus Jadi Agen Penguatan Moderasi Beragama

Kendal, (Beritakita.net)- Sebanyak 100 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Implementasi Moderasi Beragama. Kegiatan ini diselenggarakan langsung oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Tengah ini berlangsung di Aula Koperasi Konsumen Pegawai Republik Indonesia (KKPRI) Hikmah Kemenag Kendal, Rabu (3/9/2025).
Bimtek ini diikuti oleh guru-guru PAI dari berbagai sekolah umum di Kendal mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK dan SLB. Mereka mengikuti pelatihan satu hari penuh yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep moderasi beragama dan bagaimana mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas.
Sebagai narasumber di isi langsung dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, para peserta dibekali pemahaman mendalam mengenai pentingnya moderasi beragama, cara menginternalisasikan nilai-nilai toleransi, serta strategi pembelajaran yang menumbuhkan sikap saling menghargai dalam keberagaman.
Baca Lainnya :
- 400 Personel Gabungan TNI-Polri Disiagakan Antisipasi Unjuk Rasa di Demak
- Kapolres Demak Sambut Kedatangan HMI Untuk Menyampaikan Aspirasi
- Polwan Polres Demak Gelar Bansos Kepada Driver Ojol Dihari Ulang Tahun Ke-77
- Sikapi Perkembangan Situasi, Kapolres Demak Hadiri Rakor Forkopimda, Tokoh Agama & Masyarakat
- Beri Dukungan Penuh, Masyarakat Demak Ikut Jaga Mapolres Demak
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal, Dr. H. Zainal Fatah, S.Ag., MSI, sekaligus mewakili Kementerian Agama Jawa Tengah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Kendal dalam memperkuat pendidikan agama Islam yang berbasis moderasi. “Kami berkomitmen untuk mendorong guru-guru PAI di sekolah umum agar mampu mengajarkan ajaran agama dengan penuh rasa moderasi dan menghargai perbedaan,” ujarnya.
Dr.KH. Iman Fadhilah, M.Si. narasumber Bimtek, Moderasi beragama bukan sekadar konsep teoretis, melainkan praktik nyata yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan bahwa moderasi beragama mencakup sembilan nilai moderasi, yaitu At Tawassuth (Tengah-tengah), I'tidal (Tegak Lurus), Tasamuh (Toleransi), Asy Syura (Musyawah), Al Ishlah (Perbaikan), Al Qudwah (Kepeloporan), Al Muwathanah (Cinta Tanah Air), Al La Unf (Anti Kekerasan) dan I'tifar al 'Urf (Ramah Budaya).
“Sekolah adalah miniatur masyarakat kita yang majemuk. Di sana, siswa-siswa dari berbagai latar belakang suku, agama, dan budaya berinteraksi. Guru PAI memiliki tanggung jawab besar untuk menumbuhkan rasa saling menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan. Moderasi beragama harus menjadi pernapasan dalam setiap proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas,” tambahnya.
Para peserta mengaku antusias mengikuti kegiatan ini karena materi yang diberikan sangat relevan dengan tantangan pendidikan saat ini. Selain mendapatkan pembekalan teori, peserta juga diajak berdiskusi, simulasi, dan berbagi pengalaman praktik moderasi beragam di sekolah masing-masing.
Lukman Habibi, salah satu peserta dari SMKN 5 Kendal, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, sebagai guru PAI, pemahaman dan penerapan moderasi beragama sangat penting agar dapat memberikan pemahaman yang benar dan seimbang kepada siswa. “Dengan mengikuti bimtek ini, saya harap dapat menjadi guru yang lebih baik dalam mengajarkan ajaran agama Islam dengan moderasi yang benar,” ujarnya. (Kis)