- Peresmian Griya Arkana, Kapolres Demak Wujudkan Kesejahteraan Anggota Polri
- Polres Demak Imbau Masyarakat Tidak Menggunakan Jebakan Tikus Beraliran Listrik
- Antisipasi Kepadatan dan Kecelakaan, Polres Demak Giatkan Pengaturan Lalin di Pagi Hari
- Satlantas Polres Demak Sapa Pelajar, Edukasi Tertib Lalu Lintas dan Safety Riding
- Kodim 0715/Kendal Gelar Patroli Humanis Bersama Unsur Masyarakat
- Polsek Demak Kota Gencarkan Edukasi Anti-Bullying
- Ketua FKUB dan Tokoh Agama Apresiasi Kinerja Polri dalam Penanganan Demonstrasi
- Menko Bidang PM Launching Program Aktivasi 1001 Titik Pemberdayaan Masyarakat di Kendal
- Bupati Resmikan Program Rehabilitasi Tubing Genting TJSL PLN di Desa Getas
- Ketua KNPI Demak Apresiasi Polri dalam Penanganan Aksi Massa
Ustad Dasat Latif: Tetap Berbuat Maksiat, Pasti Ada yang Salah Sholat Kita
ISLAM KAFFAH, SHOLAT DAN ZAKAT

Semarang (beritakita.net) - Penceramah asal Makasar Ustadz Das'at Latif menjelaskan, ada tiga pedoman ajaran mendasar yang harus dilaksanakan ummat untuk menuju akhlaq yang mulia. Ketiga pedoman itu sekaligus sebagai metode instropeksi diri ketika ummat berkiprah di ranah budaya, sosial maupun dalam berpolitik praktis.
"Pertama adalah melaksanakan perintah Allah untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah. Secara menyeluruh. Tidak boleh secuil atau setengah-setengah," kata Ustadz Das'at Latif ketika memberi tausiyah seusai sholat subuh di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Selasa (26/4/2022).
Islam, lanjut Das'at, telah mengajarkan pada ummat untuk memahami Al-Quran dengan baik dan benar. Kalau memahaminya dengan baik dan benar, pasti apa yang dilakukan, tepat sasaran. Jika pemimpin ya melaksanakan kepemimpinannya dengan amanah. Masyarakat ya melaksanakan ketentuan perundang-undangan dengan benar.
Baca Lainnya :
- Ramadan dan Perekonomian Masyarakat
- Puasa Umat Sebelum Muhammad
- Menghidupkan Malam Ramadan
- Sidang Isbat, Perlukah?
- Tradisi Ruwahan Menjelang Ramadan
"Prosesnya pun tidak menggunakan cara-cara yang salah seperti money politic, dan sebagainya. Sebab kalau prosesnya sudah 'wani piro', otomatis langkah berikutnya serba transaksional, untung rugi. Nah kalau sudah begini, hancurlah negara," tandas Ustad Das'at Latif.
Sebab, tambah Das'at, rusaknya negara karena dipicu adanya money politic, suap menyuap ataupun transaksi 'wani piro'. Apa pun kebijakan yang akan diundangkan, tak lepas dari akal jahat seberapa besar keuntungan materi yang didapatkan. Namun hal itu tidak akan terjadi jika masyarakat memahami dan melaksanakan Islam secara kaffah.
Ustadz Das'at menjelaskan, informasi kalau diulang-ulang, pasti mengandung nilai sangat penting. Begitu juga dalam Al-Quran, pesan pada ummat untuk tidak mati kecuali dalam keadaan Islam, disebutkan berkali-kali. Ini, jelasnya, ummat Islam harus selalu menunaikan ajaran Islam, karena mati tidak tahu kapan akan terjadi.
"Kedua, sholat dapat mencegah kemungkaran. Itu memang betul apalagi itu janji Allah. Lalu muncul pertanyaan kenapa sudah sholat kok masih saja berbuat jahat dan melanggar norma-norma kesusilaan. Masih saja korupsi, pacaran dengan istri orang. Nah, itu pasti ada yang salah dengan sholatnya," ungkap Das'at Latif.
Sedangkan yang ketiga, terang Das'at adalah zakat. Seberapa susah dan sulitnya ummat dalam mengais rejeki, dan seberapa mudah menumpuk harta kekayaannya, tetap saja ada hak yang harus diberikan pada orang lain. Termasuk pada fakir miskin, ibnu sabil, dan janda-janda tua. Sebab kalau yang masih muda masih berpotensi untuk mencari penghasilan atau kawin lagi.
KH Hanief Muslich, Lc mewakili Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah menjelaskan, kegiatan kuliah ba'da subuh oleh Ustadz Das'at Latief, adalah rangkaian kegiatan Ramadhan 1443 Hijriyah. Kiai Hanief berharap agar kegiatan tersebut bisa semakin membukakan hati agar lebih jernih dalam melihat semua permasalahan.
"Kita berharap kehadiran Ustadz Das'at Latief bisa menjadikan kita semua semakin mencintai NKRI, sehingga negara selalu dalam keadaan aman dan nyaman. Menempatkan ummat Islam yang berada di tengah-tengah, karena tempat itulah yang paling baik sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad SAW," kata Hanief Muslich.
(HAR/TTS/MIM/BK)